Berduka atas Warga Nduga yang Hidup pengungsian

Setiap derajat manusia yang Tuhan ciptakan itu sama, lelaki antara perempuan, orang besar maupun kecil. Yth. Bapak preside Republik Indonesia sebagai Memegang kekuasaan tertinggi atas angkatan darat, angkatan laut, dan angkatan udara, dan bapak Panglima sebagai Penegak kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, serta melindungi […]

Berduka atas Warga Nduga yang Hidup pengungsian

Berduka atas Warga Nduga yang Hidup pengungsian

Setiap derajat manusia yang Tuhan ciptakan itu sama, lelaki antara perempuan, orang besar maupun kecil.

Yth. Bapak preside Republik Indonesia sebagai Memegang kekuasaan tertinggi atas angkatan darat, angkatan laut, dan angkatan udara, dan bapak Panglima sebagai Penegak kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, serta melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari segala macam ancaman dan gangguan dari Luar wilayah/Negara, bukan membalikkan mengganggu kenyamanan warga dalam wilayah.

Ijinkan kami bertanya hanya satu pertanyaan sederhana kepada kedua beliau petinggi pertahanan keamanan Negara Kesatuan Republik Indonesia ini, “seandainya Ibu yang dilahirkan Beliau berdua sedang diperlakukan seperti foto yang tertera diatas ini, Dia masuk hutan dingin dan lapar jadikan sahabat karib sehari”, minggu, bulan, bahkan bertahun” dihutan sampai Ia harus memanjat jurang, tebing dengan dipikulnya bayi dalam ayungan demi menyelamatkan nyawahnya yang diteror oleh Militer Luar…!

Apa yang beliau Berdua harus melakukan ketika hal demikian terjadi depan mata dan posisi beliau berdua hanya sebagai masyarakat biasa tanpa apa-apa, apakah hanya bisa mencucurkan air mata darah demi sayangnya diperlakukan ibu yang dilahirkanmu demikian ? Jikalau “Ya” kamipun anak-anak dari Ibu bapa disana Hanya bisa cucurkan air mata darah karena sedih dan rasa duka diperlakukan ibu/bapa dan saudara/i kami disana.

Kami anak-anak dan para kerabat diluar ingin mendengar suara dan ingin canda tawa sama mereka disana namun Number Phone No actif selalu berminggu-minggu, bulan bahkan Tahun…

Kami anak-anak sekolah diluar dari ibu bapa kami disana sangat tidak nyaman dalam hati maupun raga, fisik maupun psikis kami karena mengingat orang tua kami yang sedang membiayai sekolah kami mereka hidup dalam teror dan pengungsian dihutan membuat kami kehancuran dalam dunia pendidikan dan ingatan memori kami jadi hancur belaka maka itu suara hati An. Seluruh Mahasiswa papua di Indonesia maupun luar Indonesia hingga dunia ingin pesan kepada bapak presiden NKRI bersama bpk Panglima NKRI yang kami hormati, mohon segerah amankan dalam kondisi yang sehat semua masyarakat kami yang sedang hidup dalam ketegangan dan pengungsian dihutan hingga kini agar supaya kami anak-anak yang penerus aset bangsa dan negara bisa selesai pendidikan kami dengan kondisi akal dan budi, rohani dan jasmani kami yang sehat walafiat.

Itulah harapan dan doa kami, semoga warga Nduga dan Intang Jaya yang masih hidup dalam pengungsian bisa diperhatikan oleh kedua beliau tertinggi Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kita cintai ini,

Wassalam Sekian penyampaian isi hati kami!

By : Vincen Fransiko Kotouki.

Apa itu Otonomi Khusus…!

FB_IMG_1554208089786Apa yang disebut otonomi khusus…

Otonomi Khusus adalah kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Masa berusia Otonomi Khusus bagi Bangsa Papua telah berlalu 20 tahun lamanya namun hingga kini 20 tahun otonomo khusus di papua hanya  sia-sia semata tanpa tak terlihat wajah-wajah Pembangunan di Papua yang terkhusus  dibagian pedalaman Papua masih jalan ditempat Baca lebih lanjut

Batasi Penerimaan Pegawai/pekerjaan Orang Luar papua di tanah Papua sebab Banyak Sarjana Papua yang tertampung Nanggur diatas Tanahnya sendiri

Yth, para kepala daerah (Bupati) ditanah Papua perlu diketahui bahwa jangan pernah menerima pegawai orang non papua bahkan pegawai orang non papua yang pindahan dari luar papua karena papua sekarang sudah menuju ambang pintu kemerdekaan sehingga semua kepala daerah (Bupati) setanah papua fungsikanlah banyak sarjana orang asli papua yang telah lulus dari sejak dahulu sampai saat ini masih nanggur tanpa status pekerjaan yang jelas dipapua itu

mohon stopkan kepala daerah (segelintiran) pejabat papua yang mengantongi lembaran Rp untuk membayar jabatan/pangkat dari manusia non asli papua, fungsikan banyak sarjana OAP yang tertampung di tanah papua tanpa pekerjaan itu, ilmu mereka itu sangat dibutuhkan untuk papua bangkit menuju Kemerdekaan

kepala Daerah beserta segelintiran orang papua yang selalu mengantongi lembaran Rp akan menanggung sakit derita dan airmata yang selalu dicucurkan oleh kaum orang kecil yang terkhusus papua bagian pedalaman yang saat anaknya masih dibangku pendidikan mereka mencari sekeping perak memakan waktu sehari bahkan seminggu untuk demi melunasi uang sekolah buat anaknya, mereka tak kenal lelah, sakit, lapar dan air mata bagaikan teman hidup mereka hanya demi mensukseskan anaknya, namun setelah anaknya sukses dalam pendidikan apa yang terjadi disana……? Untuk mendapatkan pekerjaannya diatas tanahnya sendiri……..!
sayangnya porsi bagi mereka telah menjadi lembaran berwarna RP oleh segelintiran Pejabat setanah Papua

apakah telah terbayar semua kebaikan orang tua kepada anaknya karena anaknya telah lulus menjadi sarjana?
Apakah hati orang tua cukup puas hanya lulus dari studinya?
Tidak ya (do not expect)
Yang menanggung semua tangisan dan derita kaum kecil adalah PEMERINTAH yang menyempit kesempatan kerja buat seorang sarjana yang lebih Khusus tukang mengantongi lembaran Rp hanya kepentingan diri di Tanah Papua.

Ingat itu semua para pejabat dan kepalah Daerah (Bupati) di Tanah Papua

 

Suara Tangisan Seorang Ibu kepada Anaknya Lenis Kogoya

untuk bapak Lenis Kogoya..

kau adalah asli anak bangsa yang dilahirkan dari seorang ayah dan ibu yang punya kulit hitam dan rambut keriting, tak ada salahnya Tuhan menitipkanmu melaui kedua Orang Tuamu di daratan arah ufuk timur sebagai manusia papua disana.

hay kepada bapak lenis yang kini menjadi kutu NKRI (Pembela Negara Kolonial), apakah anda mendengar suarah-suarah yang penuh tangisan dari arah ufuk timur itu, kini telingaku hampir tuli mendengar bunyi dentuman alat Negara dimana-mana dipapua untuk dibabat nyawa-nyawa manusia Papua yang tak bersalah diatas tanah air disana.

hai, bapak Lenis, Dengarlah  suara tangisan teriakan ibumu yang nan jauh disana,  yang dulu melahirkanmu dengan susah paya dan penuh derita itu, “hallo anakku Lenis, ibu melahirkanmu dengan seutuhnya yang berkulit hitam dan rambut keriting di daratan papua, namun hingga dewasa ini ibu jadi keliru bahwa apakah ibu tidak sadar melahirkanmu dengan kulit putih dan rambut panjang..? coba tengoklah dirimu pada kulitmu dan rambutmu itu nak, apakah sudah berubah menjadi kulit putih dan rambut lurus sehingga kau beralih memihak berbahasa politisi dengan kaum penjajah itu? jawablah ya anakku lenis” ?

ibumu bertanya pak Lenis, Nak apakah kau masih ingat atau sudah lupa, Nasehat dari ibumu yang sejak dahulu kau semasa kecil itu bahwa, “jangan melukai hati ibumu dan ayahmu sebab ibu dan ayahmu adalah Tuhan dibumi,  menghormatilah semua ibu dan ayah, jadikanlah semua ibu menjadi ibu kandungmu karena Tuhan mengutus semua ibu adalah sama sebab rasa kasih sayang seorang ibu kepada anaknya itu sama”, namun apa yang terjadi selama ini,  ibu sudah tak berdaya lagi,  kerongkonganku sudah hampir merobek-robek karena teriakan, atas ketindasan, ketidak adilan, Pembunuhan dan pemerkosaan yang terjadi dimana-mana diatas bumi Cendrawasih oleh bangsa kolonialisme ini, semua ibu-ibu ditanah papua tak sanggup membendung air mata darah karena jika suami mereka bersuara untuk papua merdeka telah dibunuh oleh alat negara dan anak-anak mereka dihina,dimaki dan dibantai sebagai binatang monyet dan kerah, demikian begitu sadisnya kekerasan kolonialisme tetapi kau  kenapa beralih menjadi pembelah bangsa kolonialisme  ini, akhirnya kau berbalik kembali melawan suara tangisan ibu dan ayahmu yang terus-menerus terjadi dibumi Cendrawsih itu.!

berhati-hatilah kau, doa dari ibu yang bercucuran air mata darah itu akan mengertaimu bapak lenis yang pembela bangsa kolonialisme.

Untuk Para Pemimpin Papua

Para pemimpin daerah (Bupati) setanah papua, perlu kami masyarakat papua Menekankan kalian bahwa, kalian sebagai kepala keluarga dalam satu ikatan besar dilingkungan sekabupaten itu, kalian dipercaya sebagai ayah dari semua manusia yang ada dilingkungan sekabupaten tersebut itu, maka dari itu kalian yang punya wewenang penuh atas semua masyarakat yang ada dalam sekabupaten, agar itu kami masyarakat setanah papua minta dengan hormat bahwa jangan pernah menolak hak masyarakat, jangan pernah melarang aksi masa yang kami lakukan, jangan pernah makan tulang Masyarakat, kalian terpilih dan menduduki jabatan menjadi bupati bukan hasil belajar kalian namun kalian menduduki jabatan sebagai bupati adalah kepercayaan dari masyarakat karena adanya masyarakat kau bisa menjadi bupati, sehingga harus menuntaskan apa yang masyarakat harapkan.

Kalian perlu ingat bahwa apa yg lebih tinggi dan bernilai Pembantahan rasismu sebagai jatidiri manusia papua Dengan menjaga lambang garuda yang anda menjinjin dikepala hanya sebatas 5 tahun itu? Hay bapak harga dirimu lebih penting, dari pada kalian menjaga lambang garudamu dikepala yang hanya menikmati sebatas 05 tahunan sampai ratusan bahkan ribuan rakyatmu menjadi termakan dengan dentuman alat negara didepan bola mata kepala sendiri tetapi malah berusaha melarang menyampaikan pendapat dari suara masyarakat melalui aksi-aksi masa,

Dimanakah hati nurani kalian? Renungkanlah Tuhan memberimu kulit hitam dan keriting rambut dibumi cendrawasih sebagai penghuni manusia papua artinya tertanda khusus “abadi dan sangat abadi”

Kesatuan dan Persatuan menentukan Kekuatan utama untuk mencapai suatu kesuksesan/kebebasan yang dasyat

Dengan adanya kasus rasisme ini, sudah mulai tercium bau- bau kekompakan kesatuan dan perstuan yang kokoh sebagai sebangsa dan setanah air Papua, sangat bersyukur kekompakan masyarakat Papua yang kini tertanam Kesatuan dan persatuan dari hati, semoga dengan kekompakan ini bisa mengantar kita dalam penentuan nasip kita sendiri yakni MERDEKA (FREEDOM).
Kami masyarakat setanah Papua mengharapkan kepada Bapak Orang Nomor satu dipapua (Gubernur) Papua bahwa suaramu adalah emas bagi kami masyarakat Papua, karena hanya suara dari kami masyarakat tidaklah berdaya untuk menggoyangkan begitu besar Gunung Batu, maka harapan besar yang kami masyarakat menunggu kepada bapak agar jangan cepat menerima minta permohonan maaf dari siapapun dia bahkan dari Orang Nomor satu di Negara ini yakni Presiden karena menginjak-injak harkat dan martabat manusia Papua dengan hinaan itu sangat sadis, tamparan dan penikaman bisa saja menghilang sebentar namun menjatuhkan harga diri dan norma kemanusiaan yang telah terjadi hari kemarin akan tercap untuk selamanya,
dengan demikian itu kami minta Bapak Gubernur Papua dan Papua barat segera tarik kembali semua Mahasiswa yang berada diluar papua, di Papua banyak Universitas yang mutu, kemudian semua manusia yang lain kulit dan rambut yang ada di tanah papua dan papua barat segera pulangkan dan minta penentuan nasip kita sendiri satu orang satu suara ( one person one vote)
ini kesempatan besar untuk mengakhiri perjuangan kita yang dari nenek moyan kita dulu slalu membasahi air darah diatas tanah kekayaan kita sendiri dengan pembunuhan pemerkosaan perampokan dan penghinaan terus-menerus singga kini.

Aksi Masa yang tertunda di Kabupaten Nabire dan Kabupaten lain Sekitanya

Rindu menyuara dari NABIRE for sodara/i, ditanah pasundang (tempat mereka buruh ilmu)
Dgn oposisinya yg terbayang dimuka luas yang kapasitaisme kemanusiaan bangsa west papua, berbody wajah yg tegas gagah pemikiran dan perbuatan serta berkelakuan yg kokoh diatas bumi cendrawasih tepatnya di areal NABIRE serta sekian anak cabang kab yg terpesat dari NABIRE lainnya,
Nabire adalah pusat dan pintu masuk keluar dari sekian kabupaten itu, mengapa tdk menyuarahkan for saudara/i kita yg menghina brutalan rasisme bangsa wespapua oleh kaum kolonialisme ditanah pasundang itu? Sedangkan mahasiswa dikab lain telah melakukan (aksi) hak sbg mahasiswa utk demi menduka perbuatan dan penghinaan oleh kaum kolonialisme itu.
Mana…..?
Mana suara mahasiswa/i USWIM, tidakkah anda terasa tersakiti dgn perbuatan bangsa kolonialisme kpd sodara/i kita ditanah pasundang itu,
Masyarakat hanya menaruh harapan besar ke mahasiswa untk mengadakan aksi dan menyampikn pendapat uluran suara masyarakat melalui mahasiswa,
mahasiswalah yg berhak utk membuat aksi, sebab mahasiswa adalah ujung tombak masyarakat utk menyampaikan pendapat mereka.

Sesuatu yang tidak berarti bagi dirimu bisa jadi sangat berguna bagi orang lain

46837247_280194402637388_4337601344698318848_n

Terkadang manusia lupa bersyukur dengan apa yang sudah miliki, sampai kita tak jarang menganggap apapun itu secara sepele.

Pada hal mungkin saja ynag kita miliki itu sangat bermanfaat dan dibutuhkan oleh orang lain yang sangat membutuhkannya

Belajar mensyukuri dan menhghargai apapun yang kita miliki saat ini, maka kita akan jadi pribadi yang sederhana

Karena sejatinya kenyataan bukan berarti berapa banyak harta yang kita miliki , tapi bagaimana kita bisa mengupaiyakan segala yang kita punya bisa menjadi bermanfaat bagi orang banyak yang membutuhkannya

Karena kebahagiaan sebenarnya bukan saat kita mempunyai harta yang banyak tapi saat dimana kita bisa membahagiakan orang lain dengan apa nyang kita miliki

Berbisnislah untuk membantu orang lain tanpa memandang suku dan ras, bukan untuk memanfaatkan orang lain demi keuntungan diri sendiri.